aku rindu kamu, masa kecilku

Dahulu swaktu kecil, satu-satu nya hal yang aku inginkan adalah menjadi orang dewasa.
Dalam bayanganku, orang dewasa itu bebas. Tidak terkekang. Sudah bisa menentukan jalan hidupnya sendiri.
Tidak dipaksa-paksa untuk makan, tidur, dan belajar. Tidak dilarang kesana-kesini. Bebas.

Tapi, sekarang aku sadar. Aku bodoh jika berharap dulu ingin menjadi cepat dewasa.
Semua yang terjadi tidak sesuai dengan harapan masa kecil ku.
Aku memang bebas kesana-sini. Menjumpai orang-orang baru, dan sifat-sifat baru.
Aku bisa menentukan jalan hidupku, dan juga tersesat di dalam pencarian jalan keluar.

Teman baik dari kedewasaan adalah masalah. Jika kau ingin dewasa, bersahabatlah dengan masalah.
Kau harus terima didatanginya setiap saat.
Bukan bagaimana kamu menghindar dan mencegah agar masalah itu tidak datang,
tapi bagaimana kamu bersiap-siap, menyambut dan menghadapinya.


Mereka bilang, masalah akan membuat mu semakin kuat.
Tapi apakah karang yang diserbu ombak setiap hari tidak akan terkikis?
Mereka bilang, kau harus jatuh berkali-kali baru bisa lancar berjalan.
Tapi bagaimana jika disaat kau jatuh, dan kaki mu patah, masi sanggupkah kau untuk berjalan?
Mereka bilang, bersinarlah lebih terang dari yang lain.
Tapi buat apa bersinar terang jika hanya akan menyilaukan mata mereka bila melihatmu, sehingga mereka tak bisa lg membuka mata mereka hanya untuk melihatmu?

Kini aku melihat dan sadar banyak sekali jenis manusia di dunia ini.
Dia yang pendiam, tidak banyak cakap, murah senyum, ternyata banyak menyimpan dendam di hatinya dan tidak sabar untuk membalaskan dendamnya.
Dia yang ceria, humoris, ternyata menyimpan banyak luka di hidupnya dan luka itu akan membekas selamanya.
Dia yang kelihatan bodoh, tdk tahu apa-apa, ternyata hanya sebagai trik agar orang lain tak mengetahui kekuatannya dan ia bisa menyerang tiba-tiba.
Dia yang pintar, jenius, ternyata hanya seorang yang haus akan apresiasi dan mementingkan dirinya tanpa peduli pada orang lain.
Dia yang polos, penakut, ternyata hanyalah seorang yang naif dan bermodus agar orang lain kasihan dan iba padanya sehingga ia akan menjadi baik dan tak pernah salah di mata orang lain.
Dia yang bijaksana, hebat, dihormati, ternyata hanya seorang pecundang tak tahu diri yang dengan posisi dan jabatannya bisa menghancurkan orang lain yang tidak bersalah.

Dan masih banyak tipe manusia lain yang sudah kujumpai dan hanya ada kemunafikan yang kutemui di dalam diri mereka. Dan mungkin tanpa kusadari, aku juga merupakan salah satu dari mereka.

Aku belajar dan mengerti.
Jika kau menolongi, kau harus terima tak dihargai.
Jika kau menyukai, kau harus terima dibenci.
Jika kau mencintai, kau harus terima disakiti.
Jika kau mengobati, kau harus terima dilukai.
Jika kau mempercayai, kau harus terima dikhianati.

Hai masa kecilku, aku merindukanmu.
Aku rindu disaat aku hanya peduli pada mainan yang aku mainkan,
tanpa harus peduli, siapa yang memberinya? dimana ia membeli? bagaimana ia membelinya? darimana ia dapatkan uang untuk membelinya? dan bersama siapa ia membelinya?
Aku rindu disaat aku memakan makanan favoritku,
tanpa harus berpikir, dari apa makanan itu dibuat? bagaimana cara pembuatannya? apakah susah atau tidak membuatnya? siapa yang membuatnya? dan bagaimana nilai gizi yang terkandung didalamnya?
Aku rindu disaat aku berjalan-jalan dengan orang tuaku,
tanpa harus bertanya-tanya di dalam hati, apakah mereka senang membawaku jalan-jalan? apakah senyum yang mereka tunjukkan benar-benar tulus dari dalam hatinya? apakah mereka tidak punya masalah dengan kerjaannya?
Aku rindu masa kecilku. 
Aku rindu disaat aku tidak harus peduli, tidak harus tau, tidak harus berpikir, tidak harus menduga, dan tidak harus menganalisa.
Aku rindu :')

0 komentar:

Posting Komentar